SEA Games ke-26 Sudah Usai
Pesta olahraga SEA Games ke-26 sudah usai. Kontingen Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum dengan meraih 182 medali emas. Obor raksasa yang selama 11 hari terus menyala di Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang sejak tanggal 11 Nopember telah dipadamkan oleh Wakil Presiden Boediono yang menutup SEA Games 2011, Selasa malam (23/11).
Namun, kenangan akan germerlap pesta olehraga tentu akan begitu saja lekang dari benak atlet, ofisial, penonton, masyarakat Palembang dan Jakarta. Walau ada kekurangan di sana sini, dua kota itu telah sukses menjadi tuan rumah SEA Games 2011. Padahal beberapa hari menjelang pesta akbar olahraga multi cabang itu, banyak pihak yang sangat pesimis bahwa SEA Games bakal bisa digelar dengan baik di Indonesia.
Kesemrawutan persiapan arena dan wisma atlet yang berbau korupsi kerap diberitakan, ternyata tak menjadi penghalang berarti. Indonesia bukan hanya sukses menggelar SEA Games, ternyata juga sukses mengukir prestasi gemilang pada pesta olahraga terakbar se-Asia Tenggara itu.
Indonesia akhirnya tampil sebagai juara umum dengan mengumpulkan 182 medali emas, 151 perak dan 142. Capaian prestasi itu sekaligus juga menyudahi kemarau panjang juara umum yang sejak 1997 terlepas dari Indonesia.
“Khusus kepada kontingen Indonesia, selamat atas keberhasilan menjadi juara umum. Kita masyarakat Indonesia sangat bangga atas prestasi para atlet semua. Juga terima kasih kepada masyarakat Sumsel dan Ibukota Jakarta yang telah memberikan yang terbaik sebagai tuan rumah,” kata Boediono yang disambut tepuk tangan puluhan ribu penonton yang memadati Stadion Gelora Sriwijaya.
Namun pemenang sesungguhnya pada SEA Games 2011 adalah seluruh warga Asia Tenggara, karena para atlet berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa telah terjalin persahabatan sejati di antara negara peserta .
“Api yang menyala di dada kita tidak akan padam. Dan api itu pula yang akan mengingatkan persahabatan kita sebagai masyarakat Asia Tenggara,” kata Boediono.
Indonesia juga dinilai telah menjadi penyelenggara yang baik, yang menjunjung tinggi “fair play”, terbukti dari minimnya keluhan kecurangan-kecurangan di pelbagai arena. Bahkan kekhawatiran tentang buruknya arena pertandingan, juga tak muncul dari para atlet seantero Asia Tenggara.
“Para atlet, pelatih dan anggota kontingen sudah memberikan yang terbaik melalui pertarungan yang berlangsung secara jujur dan adil,” kata Budiono.
Wapres juga menyampaikan perhargaan setinggi-tingginya kepada KONI, KOI, Inasoc dan seluruh relawan yang bekerja secara maksimal agar pertandingan berjalan lancar.
“Terima kasih kepada KONI, KOI, Inasoc, relawan, para sponsor dan donatur yang telah bekerja keras untuk memastikan SEA Games berjalan lancar,” kata Boediono.
Insiden Supporter Sepakbola
Meskipun berjalan lancar, pelaksanaan SEA Games juga membawa kegetiran bagi keluarga dua suporter sepak bola Indonesia. Reno Alvino (21) dan Aprilianto Eko Wicaksono (14) tewas saat berdesak-desakan saat masuk ke Stadion Gelora Bung Karno untuk menyaksikan final sepakbola antara Indonesia vs Malaysia, pada Senin (21/11) malam.
Atas insiden itu Wapres secara khusus menyampaikan ucapan bela sungkawa atas tewasnya dua penggemar sepak bola itu. “Di tengah kemeriahan, terdapat kabar duka karena dua pendukung sepak bola meninggal dunia, atas nama pemerintah dan pribadi kami meyampaikan ucapan bela sungkawa sedalam-dalamnya,” katanya.
Pada pertandingan yang darmatik itu, suporter Indonesia harus memendam emosi tertahan karena timnas Garuda Muda harus mengakui kekalahan. “Juara umum memang menjadi kurang sempurna tanpa kemenangan sepak bola, tapi Garuda Muda sepenuhnya telah bermain sangat gemilang,” kata Menpora Andi Alfian Malarangeng.
Menurut Menpora kegemilangan prestasi Indonesia itu harus disyukuri, karena itu didapat dengan kerja keras semua pihak. “Kalau kita bekerja keras, ternyata kita bisa,” katanya.
Keberhasilan Indonesia menjadi juara umum tidak lepas dari kontribusi besar sejumlah cabang olahraga baru yang dipertandingkan, seperti sepatu roda, panjat tebing, dan soft tenis. Sepatu roda sukses menyapu bersih 12 emas, demikian juga dengan soft tenis yang menyapu bersih tujuh emas. Sedangkan panjat tebing, Indonesia menyabet 9 dari 10 emas yang diperebutkan. Namun, pada SEA Games 2013 di Myanmar cabang olahraga itu menghadapi ancaman tidak dipertandingkan lagi, karena Indonesia dinilai terlalu dominan.
Sementara itu, melihat kekurangan penyelenggaraan SEA Games 2011, Myanmar yang akan menjadi tuan rumah SEA Games 2013, bertekad akan bekerja lebih baik. Ketua kontingen Myanmar, Naw Tawng mengatakan Myanmar akan melakukan dengan lebih baik lagi. “Kami akan mencoba yang terbaik,” ujarnya opitimistis. [antara]
Catatan berita yang masih hangat tentang SEA Games 2011 dari blog tetangga
- Timnas SEA Games Kaget ada Suporter Tewas
- Kalah tapi juara
- Edisi2_Kompetisi Blog_Ini Euforia Kita Semua!
- Seagames2011
- Adios SEA Games XVI! Welcome Bonus Atlet&Pelatih!
- Proud of you,Garuda Muda Indonesia
- Ketika sepakbola menguasai emosi
- SEA Games 2011 : Malaysia Bungkam Indonesia Melalui Adu Penalti
- Final Sepakbola SEA GAMES 2011 Indonesia vs Malaysia
- Terbanglah tinggi Garuda Muda..
- SEA Games 2011 Indonesia-Thailand 3-1
Inilah Official Song – Wa E Wa E O, Kita Bisa Juara SEA Games
Sherina dan Ello Ayo Indonesia Bisa Juara
Tendangan Dari Langit – Kotak Band
Luar Biasa Indonesia
BalasHapus